Pada bahasan awal tulisan
ini, Anda akan diperkenalkan terlebih dahulu dengan awal mula
JavaScript. Tujuannya agar Anda dapat lebih memahami mengapa JavaScript
dibuat, karena bagaimanapun juga, JavaScript dibuat untuk suatu tujuan
tertentu dan hanya mengatasi masalah tertentu. Dengan mengenal
JavaScript, Anda dapat lebih memahami kelebihan dan kekurangan dari
JavaScript, yang akan dipaparkan kemudian. Tampa perlu panjang lebar
lagi, kita mulai saja bahasan mengenai sejarah pembentukan JavaScript.
Ketika halaman web pertama
kali diciptakan pada era tahun 1990-an, halaman web masih tampak
statis. Ketika Anda melihat sebuah halaman web, Anda melihat halaman
web apa adanya, seperti juga yang direncanakan oleh sang pembuat. Tidak
ada cara bagi Anda untuk berinteraksi dengan halaman web tersebut.
Untuk membuat suatu fitur
agar Anda dapat berinteraksi dengan halaman web, membiarkan halaman web
merespon aksi yang Anda lakukan, membutuhkan tambahan semacam bahasa
pemograman untuk "menginstruksikan" halaman web tentang bagaimana harus
merespon jika terdapat suatu aksi tertentu. Agar respon tersebut dapat
secara langsung terjadi tanpa harus mengambil ulang halaman web
tersebut, bahasa pemograman tersebut harus dapat dijalankan pada
komputer yang sama dengan tempat browser halaman web tersebut berada.
Ketika itu, terdapat dua
browser terkemuka yang banyak digunakan oleh para pengguna Internet,
Netscape Navigator dan Internet Explorer. Diantara keduanya,
Netscape-lah yang kali pertama memperkenalkan sebuah bahasa pemrograman
yang mengijinkan web menjadi interaktif, yang diperkenalkan dengan
nama Livescript. Livescript ini dibuat oleh staf Netscape Inc. bernama
Brendan Eich, yang kala itu masih dalam posisi sebagai programmer.
Bahasa yang diciptakan Brendan ini dimasukkan dalam browser Netscape
2.0 yang diluncurkan pada bulan September 1995. Pada tanggal 4 Desember
1995, tiga bulan setelah browser tersebut diluncurkan, bahasa
pemograman LiveScript diubah namanya menjadi JavaScript, dengan
menambahkan beberapa perbaikan yang diperoleh dari saran-saran para
pengguna browser tersebut. Sejak itu, pengguna browser Netscape dapat
merasakan manfaat dari interaktifitas halaman web yang dihasilkan dari
JavaScript.
Mengenai perubahan nama ini, dalam tulisannya yang berjudul "Making Web Pages Come Alive" Brendan Eich menceritakan bagaimana nama JavaScript dipromosikan.
"I came to Netscape in
April 1995, after seven years at Silicon Graphics and three years at
MicroUnity Systems Engineering. Netscape was about a year old then and
was looking for someone to work on a scripting languange or some kind
of languange inside the browser that could be used to outomate parts of
a web page or make a web page more dynamic ...
Java had been around for
five years at Firs Person and Sun, and had been retooled for the web in
late of 1994. Netscape was the first Java licensee, so the issue
became: Can we do just Java, or do we need another language ?"
Terjemahan bebasnya:
"Saya masuk ke Netscape pada
bulan April 1995, setelah tujuh tahun bekerja pada Silicon Graphics dan
tiga tahun di MicroUnity Systems Engineering. Netscape kala itu sudah
berusia setahun, dan sedang mencari seseorang yang dapat membuat
bahasa scripting atau sejenis bahasa yang dapat dipaketkan dalam
browser sehingga dapat digunakan untuk mengotomatisasi bagian-bagian
dari halaman we, atau membuat sebuah halaman web menjadi lebih dinamis
...
Java sudah sekitar lima tahun
berada (sebagai monopoli) di First Person dan Sun, dan difungsikan
ulang untuk web pada akhir tahun 1994. Netscape adalah pemegang lisensi
Java yang pertama, jadi isunya saat ini menjadi : Apakah kita
menggunakan Java, ataukah kita memamang memerlukan suatu bahasa lain ?"
Ide inilah yang kemudian
membawa Netscape untuk mulai menggunakan Java sebagai fondasi bahasa
"interaktif" mereka. Namun, terdapat suatu kesulitan. Java adalah
sebuah bahasa yang masih membutuhkan suatu plugin khusus ketika
diimplementasikan pada sebuah halaman web. Setiap kali halaman web
diakses oleh pengguna, jika sistem tidak menemukan plugin yang
dibutuhkan , maka browser akan mendownload plugin tersebut, Selama
proses download tersebut, halaman web tidak akan ditampilkan. Jadi,
waktu loading halaman web sangat ditentukan berapa lama plugin tersebut
didownload, dan dijalankan pada komputer pengunjung. Selain itu,
dibutuhkan sumber daya jaringan dan komputer yang besar dari pengunjung
untuk mendownload dan menjalankan plugin tersebut.
Brendan Eich kemudian membuat
sebuah bahasa scripting yang berbasis pada Java, dengan tujuan membuat
halaman web menjadi interaktif, namun tidak membutuhkan plugin khusus
untuk menjalankannya, serta ringan untuk di-download dan dijalankan
pada komputer dengan spesifikasi rendah. Bahasa yang dimodifikasi ini
kemudian disebut sebagai JavaScript.
Dengan kelebihan ini,
JavaScript menjadi populer di kalangan para pengguna Internet. Bahkan
beberapa browser kemudian mulai mengadopsi JavaScript pada browser
mereka. Secara perlahan, JavaScript mulai menjadi standar bahasa
scripting.
Microsof sebagai kompetitor
tidak tinggal diam. Pada browser Internet Explorer 3.0 , Microsoft
tidak hanya mendukung JavaScript (yang mereka istilahkan sebagai
JScript), namun mereka juga membuat bahasa scripting, yaitu VBScript.
Berbeda dengan JavaScript, VBScript merupakan bahasa scripting yang
menggunakan bahasa Basic sebagai pondasinya. Namun, karena bahasa ini
hanya khusus untuk browser IE saja, maka secara perlahan bahasa ini
ditinggalkan oleh para pengguna Internet.
Akibat kekurang populeran
VBScript, bahasa ini perlahan dihilangkan keberadaannya dari browser
IE. Hingga saat ini, standar bahasa scripting yang digunakan adalah
JavaScript.
Pada tahun 1996, Netscape
meyerahkan standarisasi JavaScript pada sebuah lembaga Independen
European Computer Manufacturers Association (ECMA). Maka mulai tahun
tersebut, semua standar dan spesifikasi JavaScript (yang terkadang juga
disebut sebagai ECMAScript) dikeluarkan oleh ECMA. Anda bisa
mendapatkan standar JavaScript dalam dokumen spesifikasi ECMA-262 di
alamat http://www.ecma.ch